Macam-Macam Puasa Sunnah dan Niatnya

Umat islam pastinya sudah mengenal yang namanya puasa. Perintah untuk berpuasa sudah menjadi hal yang terbiasa dilakukan oleh umat muslim di seluruh dunia sebagai bentuk rasa syukur dan pengabdian ke pada Tuhan Yang Maha Esa. Dilihat dari sisi hukumnya, puasa dalam ajaran islam terbagi menjadi empat jenis, yaitu  puasa wajib, sunnah, makruh dan harram. Selain diwajibkan untuk berpuasa di Bulan Ramadhan, justru masih banyak puasa sunnah yang bisa kamu kerjakan selain di Bulan Ramadhan.

Macam-Macam Puasa Sunnah dan Niatnya

Ketika sedang berpuasa kita dilarang untuk makan, minum dan melakukan perbuatan yang akan membatalkan puasa. Sedangkan waktu yang  yang harus dilalui seseorang yang berpuasa mulai dari masuknya waktu imsak hingga terbenamnya matahari. Puasa sunnah merupakan salah satu puasa yang sering kali dikerjakan oleh orang islam. Pasalnya bagi seorang muslim mengerjakan puasa sunnah akan mendapatkan pahala dan bagi yang tidak mengerjakan atau meninggalkan tidak mendapat dosa.

Selain mendapatkan kerberkahan dan juga pahala, berpuasa dapat menjauhkan diri dari perbuatan tercela yang pada akhirnya akan mengundang kemurkaan Allah. Dilihat dari pandangan kesehatan, ternyata orang yang berpuasa memiliki tubuh yang sehat. Pasalnya kinerja organ tubuh manusia tidak terlalu berat dan alhasil metabolisme tubuh dapat berjalan dengan baik. Dalam ajaran islam ada beberapa jenis puasa sunnah yang wajib kamu ketahui, diantaranya:

Puasa Sya’ban
Sesuai dengan namanya, bahwa puasa sya’ban adalah puasa sunnah yang dikerjakan di awal pertengahan bulan sya’ban. Dari Aisyah Radiallahu Anhu beliau berkata:

“Adalah Rasulullah saw berpuasa sampai kami katakana beliau tidak pernah berbuka. Dan beliau berbuka sampai kami katakan beliau tidak pernah berpuasa. Saya tidak pernah melihat Nabi Muhammad SAW menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali Ramadhan. Dan saya tidak pernah melihat Nabi Muhammad SAW berpuasa lebih banyak dari bulan sya’ban.” (HR. Bukhari, Muslim dan Abu Dawud).

Dengan puasa sya’ban banyak keutamaan yang terkandung di dalamnya, yaitu Allah akan mengharamkan api neraka untuk menyentuh orang yang berpuasa sya’ban, mendapatkan pahala seperti 70 nabi, mendapatkan ampunan dosa dari masa lalu dan dimasukan ke dalam surga.

Adapun doa niat berpuasa sya’ban adalah “Nawaitu sauma syahri syahban lillahi ta’ala” yang artinya “Saya niat puasa bulan sya’ban, sunnah karena Allah ta’ala”.

Puasa Arafah
Puasa arafah adalah puasa sunnah yang diperuntukan bagi umat muslim yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji. Bagi yang sedang berhaji tidak ada keutamaan untuk puasa arafah, atau tepatnya tanggal 9 dzulhijjah. Hal ini dikarena berhaji membutuhkan tenaga dan fisik yang kuat untuk bisa mengikuti serangkaian ibadah haji dengan lancar. Imam Ahmad Radi menerangkan bahwa jika memiliki keinginan untuk berpuasa maka boleh-boleh saja asalkan kuat untuk menjalankannya dan jika tidak kuat dianjurkan untuk segera berbuka.

Doa niat puasa arafah adalah “Nawaitu shauma arofata sunnatan lillaahi ta’ala” yang artinya “saya niat puasa sunnah arafah karena Allah Ta’ala.”

Baca juga : 5 Waktu Terlarang Untuk Mengerjakan Sholat

Adapun keutaman yang diperoleh bagi seorang muslim yang menjalankan puasa arafah diantaranya: dihapuskannya dosa satu tahun sebelumnya dan satu tahun yang akan datang, dikabulkannya doa, dibebaskannya manusia dari neraka.

“Diantara hari yang Allah banyak membebaskan orang dari neraka ialah hari arafah.” (HR. Muslim)

Puasa 9 Hari Pertama Dzulhijjah
Ketika memasuki bulan dzulhijjah tepatnya di sembilan hari pertama, kita dianjurkan untuk mengerjakan puasa sunnah. Banyak orang muslim yang memanfaatkan bulan dzulhijjah dengan memperbanyak akitivitas ibadannya seperti berzikir, doa, melakukan kebaikan dan sebagainya. Dalam hadist menerangkan bahwa:

“Nabi Muhammad SAW melakukan puasa sembilan hari di awal bulan dzulhijjah.” (HR. Imam Ahmad dan An Nasa’i)

Keutamaan dari puasa sunnah Sembilan hari pertama bulan dzulhijjah adalah dikabulkannya doa, diampuni segala dosa yang pernah diperbuat, mencegah seseorang melakukan perbuatan tercela, dicintai oleh Allah dan diangkat derajatnya menjadi muslim yang lebih baik.

Puasa Senin Kamis
Puasa sunnah di hari senin dan kamis sering kali dilakukan oleh umat muslim. Anjuran berpuasa senin kamis telah diajarkarn oleh Rasulullah, karena di hari tersebut Nabi Muhammad saw adalah orang yang paling banyak mengerjakan puasa tersebut. Hari senin dan kamis merupakan  hari istimewa, karena pada hari tersebut malaikat akan memeriksa amal perbuatan manusia makannya Rasulullah sangat senang menjalankannya. (HR. Tirmidzi)

Keistimewaan lain dari hari senin kamis adalah tepat pada hari senin Nabi Muhammad SAW dilahirkan, sedangkan hari kamis bertepatan dengan turunnya wahyu yang diterima beliau.

Adapun niat puasa senin kamis, yaitu:

1. "Nawaitu sauma yaumal itsnaini sunnatanlillahi ta'ala” yang artinya: “saya niat puasa hari senin, sunnah karena Allah ta'ala.

2. "Nawaitu sauma yaumal khomiisi sunnatanlillahi ta'ala” yang artinya: “saya niat puasa hari kamis, sunnah karena Allah ta'ala.

Puasa Daud
Puasa Daud adalah puasa yang dikerjakan berselang-seling, dimana sehari berpuasa dan sehari tidak. Puasa Nabi Daud ini merupakan puasa sunnah yang Allah sukai, hal ini dijelaskan dalam hadist Riwayat Bukhari dan Muslim.

“Puasa yang paling disenangi oleh Allah SWT ialah puasa Nabi Daud. Sholat yang paling disukai Allah adalah sholat Nabi Daud. Beliau biasa tidur separuh malam dan bangun disepertiganya, dan bangun diseperenamnya. Beliau bisa berbuka sehari dan berpuasa sehari.” (HR. Bukhari Muslim)

Baca juga : 10 Cara Membangun Semangat Untuk Sholat Lima Waktu

Adapun doa niat puasa Daud yaitu “Nawaitu shauma daawuda sunnatal lillahi ta'aala” yang artinya “saya niat puasa daud, sunnah karena Allah ta’ aala.”

Manfaat puasa daud diantarannya menjauhkan kita dari perbuatan tidak terpuji, menjadikan manusia yang selalu bersyukur, mendapatkan ketentraman hati, meningkatkan kedekatan diri kepada Allah dan menjadikan manusia yang berakhlak baik.

Puasa Syawal
Puasa syawal merupakan puasa sunnah yang dikerjakan selama enam hari di bulan syawal, anjuran ini seperti yang diajarkan oleh Rasulullah saw. Pelaksanannya boleh secara berurutan atau terpisah dimulai hari kedua syawal, namun dalam melaksanakan puasa syawal lebih baik secara berurutan, karena lebih mengutamakan dalam hal kebaikan tanpa harus menunda-nunda.
Anjuran puasa syawal dapat kita lihat dari hadist dibawah ini:

“ Siapa saja yang puasa Ramadhan, dan diikuti puasa enam hari pada bulan syawal, maka itu puasa satu tahun.” (HR. Ahmad dan Muslim)

Keutamaan yang bisa kita dapat dari puasa syawal seperti puasa satu tahun, sebagai penyempurna ibadah, menjadikan manusia yang dapat mengolah diri menjadi lebih baik dan sebagainya. Adapun niat untuk menjalankan puasa syawal adalah “Nawaitu sauma ghodin an asittatin min syawalin sunattan lillahi taala” yang artinya “ Aku niat puasa sunnah syawal esok hari karena Allah ta’ala”.

Puasa Tasu’a
Puasa tasu’a adalah puasa sunah yang dikerjakan pada bulan muharam, tepatnya pada tanggal Sembilan. Puasa ini untuk mengiringi puasa yang dikerjakan esok harinya yaitu 10 muharam, dimana tanggal 10 tersebut merupakan hari yang dimuliakan oleh umat manusia yang beragama Yahudi dan Nasrani. Maka dari itu untuk membedakannya, umat muslim mengerjakannya puasa muharam lebih awal yaitu tanggal 9 muharam.

Anjuran berpuasa 9 muharam dijelaskan dalam hadist yang diriwayatkan oleh muslim, dimana para sahabatnya berkata bawha pada 10 muharam merupakan hari yang diagungkan oleh bangsa yahudi dan nasrani, kemudian Rasulullah menjawab “ tahun depan kita berpuasa tanggall 9 muharam.” Namun sebelum datang muharam, Rasulullah telah wafat.

Adapun niat puasa tasu’a adalah “Nawaitu sauma gadhin min yaumi tasu'a sunnatan lillahi ta'ala” yang artinya “ Aku berniat puasa sunnah tasu’a karena Allah ta’aala.”

Puasa Asyura
Puasa asyura merupakan puasa sunnah yang dikerjakan pada tanggal 10 muharam. Puasa sunnah ini memiliki keutamaan yaitu Allah akan menghapus dosa-dosa sepanjang tahun yang lalu. Melaksanakan puasa tasu’a dan puasa asyura yang dilakukan secara berurutan akan lebih banyak mendatangkan kebaikan dan keutamaan. Oleh karena itu Rasulullah saw menganjurkan umat muslim untuk mengerjakannya.

Adapun niat puasa sunnah asyura adalah Nawaitu sauma gadhin min yaumi ‘asyura sunnatan lillahi ta'ala” yang artinya “ saya berniat puasa sunnah asyura, karena Allah ta’ala”.

Puasa Tarwiyah
Puasa tarwiyah adalah puasa yang dikerjakan pada tanggal 8 Dzulhijjah. Hari tarwiyah diambil dari kata tarawwa yang artinya membawa bekal air. Mengingat kejadian pada hari tarwiyah para jamaah haji membawa banyak bekal air zam-zam untuk melakukan serangkaian ibada haji di arafah dan mina.

Puasa Ayyamul Bidh
Puasa sunnah yang satu ini dikerjakan selama tiga hari dipertengahan bulan. Pelaksanaannya dimulai dari tanggal 13, 14, dan 15 dari bulan hijriah. Ada banyak keutamaan yang bisa kita ambil dari puasa ayyamul bidh ini yaitu badan menjadi lebih sehat, mengamalkan sunah nabi dan sebagainya.

Baca juga : Surah Pendek Al Quran Untuk Sholat 5 Waktu

Adapun doa niat puasa sunnah ayyamul bidh adalah “Nawaitu sauma gadhin an ada'i sunnatan ayyamil biidh lillahi ta'ala” yang artinya “saya niat puasa sunnah hari putih karena Allah ta’aala”.

Puasa Bagi Yang Belum Menikah
Puasa sunnah ini dikerjakan bagi pemuda yang belum menikah, sebagai menahan diri bagi yang mempunyai syahwat tinggi. Puasa ini bisa dikerjakan kapan saja selain dari hari yang diharamkan umat muslim untuk berpuasa. Manfaat dari puasa sunnah bagi yang belum menikah ini bisa menjadi tameng diri untuk bisa mengendalikan syahwat.

Itulah macam-macam puasa sunnah dan niatnya, semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk kita semua bahwa selain puasa yang diwajibkan masih ada puasa sunnah yang dapat kita kerjakan sebagai pelengkap ibadah, terima kasih.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel