4 Penyebab Orang Menjadi Sombong Dalam Islam

Sifat sombong atau takabur merupakan salah satu sifat tercela yang sangat dibenci Allah Ta'ala. Bentuk dari sifat sombong adalah selalu memamerkan harta kepada orang lain, gemar merendahkan orang lain, merasa dirinya paling sempurna dan lain sebagainya.

Benar-benar dalam kerugian bagi orang yang memiliki sifat sombong, alasan keluarnya iblis dari syurga adalah karena sifat sombongnya. Iblis merasa dirinya lebih sempurna dibandingkan Nabi Adam as yang diciptakan dari tanah, sedangkan iblis diciptakan dari api.

4 Penyebab Orang Menjadi Sombong Dalam Islam

Untuk itu, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam selalu mengingatkan kepada umatnya agar menjauhi sifat yang satu ini. Orang yang sombong atau takabbur tidak akan masuk surga, hal ini dipertegas oleh sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang berbunyi: "Tidak boleh masuk syurga bagi orang yang di dalam hatinya ada sifat sombong, meskipun itu hanya sebesar biji sawi."

Memanglah sikap sombong bisa membuat kita jengkel dan kesal, kita pasti akan merasa jengkel saat ada teman atau tetangga yang suka pamer secara berlebihan. Namun, kamu harus tahu bahwa sifat sombong bisa menyerang siapa saja. Salah satu cara untuk menjauhi sifat sombong adalah dengan mengetahui apa saja yang menjadi penyebab orang jadi sombong. Berikut penyebab orang menjadi sombong dalam islam.

1. Ziyadatul Maal

Penyebab sifat sombong yang pertama adalah ziyadatul maal (bertambahnya harta). Penyebab yang satu ini memang seringkali terjadi di lingkungan masyarakat yang dipicu karena harta. Memang seseorang yang memiliki banyak harta akan dengan mudah membeli barang-barang yang mereka inginkan.

Terkadang mereka juga cenderung menghambur-hamburkan uang untuk memenuhi kesenangan dan hobinya. Bahkan sering membeli benda-benda yang belum tentu mereka perlukan, ini termasuk tindakan yang mubazir.

Orang yang sombong karena harta, biasanya akan cenderung memamerkan barang-barang yang mereka miliki seperti mobil, rumah, perhiasan, uang dan sebagainya. Apalagi memamerkan hanya sekedar menjatuhkan atau merendahkan orang lain.

Tentunya hal tersebut tak seharusnya dilakukan, jika kita diberikan kelebihan harta oleh Allah Ta’ala maka pergunakan dengan benar dan jangan lupa untuk berbagi kepada orang yang membutuhkan, agar rezeki yang Allah berikan menjadi lebih berkah.

2. Ziyadatul Mansib

Penyebab orang menjadi sombong yang kedua adalah ziyadatul mansib (bertambahnya kedudukan). Setiap orang pastinya ingin mendapatkan pekerjaan yang memiliki kedudukan atau jabatan tinggi di kantornya, karena biasanya kedudukan yang tinggi akan dibarengi dengan gaji yang besar.

Namun, terkadang orang yang sudah memiliki kedudukan tinggi justru merasa sombong dan seenaknya dalam menyuruh atau memarahi karyawannya tanpa ada alasan yang kuat. Selain itu, mereka lebih senang untuk dihormati dan dikagumi atas apa yang Ia miliki.

Bahkan orang yang sombong karena kedudukannya akan mudah menyepelekan pekerjaan yang ada dibawahnya dan merasa tidak sederajat dengan dia.

3. Ziyadatul ‘Ilmi

Penyebab orang menjadi sombong yang ketiga adalah ziyadatul ‘ilmi (bertambahnya ilmu). Penyebab yang satu ini bisa terjadi pada orang-orang yang berilmu serta memiliki wawasan yang luas mengenai suatu hal. Namun tanpa disadari orang yang berilmu terkadang suka keliru, menganggap yang belum belajar berada di bawah dia.

Baca Juga :

Padahal ilmu yang Ia dapatkan bisa diajarkan kepada orang lain dan hal itu bisa menjadi ladang pahala buat mereka yang mau mengajarkan orang-orang yang belum tahu menjadi tahu. Mengajarkan atau sekedar memberitahu juga harus menggunakan kalimat yang sopan agar mereka yang ingin belajar menjadi semangat dan percaya diri.

4. Ziyadatul Tha’ah

Penyebab orang menjadi sombong yang keempat adalah ziyadatul tha’ah (bertambah keta’atan). Seseorang yang semakin taat dan meningkatkan ibadahnya bisa berpotensi terkena penyakit sombong atau takabbur. Pasalnya, setan akan terus memanfaatkan peluang untuk membawa manusia pada kondisi yang sesat dan penuh kerugian.

Contoh : “terdapat beberapa orang yang rajin sholat ke masjid setiap hari, lalu sepulang dari masjid mereka melihat orang yang belum ke masjid dan mereka berkata “dia itu belum mendapatkan hidayah seperti kita yang sudah taat beribadah”.

Tanpa disadari tindakan diatas termasuk sifat sombong, dimana seseorang yang merasa dirinya lebih baik, lebih taat beribadah dan cenderung merendahkan. Padahal tingkatan ketaatan beribadah seseorang hanya Allah Ta’ala yang tahu dan sebagai manusia kita tidak diperbolehkan mencela dan menjelek-jelekan orang lain.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel